Gaun putih
gading dengan sepatu putih transparan, dan rambut di gerai memanjang. Hari itu,
resmi Kachika bertunangan dengan Revan. Kini mereka berganti status menjadi
bertunangan. Senyum bahagia terpapar lebar di wajah Revan, dengan bahagia nya,
Revan menggenggam erat tangan Kachika sangat ini.
Tapi…..,
tidak lama kebahagian itu, Revan pergi berbulan-bulan di negri kangguru. Rasa
kesepian itu menghampiri nya, Kachika hanya bisa memendam nya atau bercerita
dengan cowok yang ada di Kopi Darat itu, ngomong-ngomong, Kachika tidak tahu
nama asli nya siapa.
---------------------------
Cowok ini merasa kehilangan, ketika selama 2 minggu ini dia tidak menyapa nya atau
sebalik nya. Rasa kangen menyelimuti nya sampai sekarang, yang hanya ada di
pikiran nya sekarang… Apakah sekarang dia tidak mempunyai kesempatan untuk bisa
mengungkap kan nya? Apakah sudah terlambat bagi nya? Kenapa dia di pertemukan
di waktu yang salah?
Tidak lama,
laptop nya berbunyi tanda pesan masuk.
Yang cowok
ini tak menyangka adalah, dia menyapa nya. Apakah cewek ini bahagia sekarang?
Kachika_24: Hei,
selama kita chat, aku enggak tau nama mu, aku Kachika, kalau kamu?
Cowok ini
sangat lah senang, bukan karena pagi ini dia tidak mendengar kabar bahagia dari
cewek ini, tapi cewek ini menanya kan hal yang tidak di pikir kan selama ini.
Kambingcongek2: Ah, iya. Nama ku
Vano.
Kachika_24: Oke, Have a
nice day ;)
Kambingcongek2: You too.
Ngomong-ngomong kapan udangan pertunangan nya nih xixixi
Kachika_24: Udah lama
sih yeee :p Maaf gak ngundang-ngundang, cuman kali ini lagi
kesepian aja
dia sibuk banget, sampai-sampai pacar nya wisuda aja dia
tidak datang ;(
Kambingcongek2: Kalau aku jadi pacar
kamu, pasti aku sempetin, sesibuk apapun aku hehe ;)
Begitu lah
yang mengalir dalam chat saat ini, semua hal yang mereka tutupi, tentang hal
cinta mereka masing-masing di ceritakan satu sama lain, sampai Vano lupa
mematikan setrikaan nya yang mulai berbau gosong menyengat.
-------------------------
Kachika
mengisi ke kosongan nya hari ini hanya dengan laptop nya saja, sesekali
menelpon Revan, tapi tidak begitu lama telepon mereka di sudahi dengan kesibukan
Revan lagi.
Kachika
merasa sangat kesepian, setiap rasa kesepian itu muncul, Vano selalu ada buat
dia. Membagi cerita dan selalu membuat nya tersenyum, walau senyum nya sebenar
nya pahit.
Setiap kali
Revan ada waktu untuk nya, pasti hanya membahas perkerjaan nya yang sangat
melelah kan itu di bbm. Itu membuat Kachika sangat kesal.
Revan: aku capek banget deh chi.
Kachika: capek? Istirahat makanya! Kamu terlalu sibuk
sih, sampai lupa sama aku juga.
Revan: sesibuk apapun, aku gak lupa sama kamu
kok.
Kachika: entah lah aku gak mau di
ganggu dulu.
Kachika
tidak membalas bbm Revan lagi, walau iya tahu pasti bakal menelpon nya
langsung. Handphone Kachika di mati kan.
Perasaan
nya sekarang sedang tidak mau di ganggu ia sangat sedih dan tidak tahu apa yang
harus ia lakukan, yang hanya Kachika bisa lakukan adalah menangis tanpa suaran,
dan bercerita dengan Vano dan blog nya saat ini.
--------------------------
Revan
sampai di Jakarta lagi, perasaan nya sangat senang sekali karena tidak
lama-lama di negri kangguru sana. Yang di beri tahu nya pertama kali adalah
Kachika lewat Blackberry Messenger nya, Revan mengeluar kan benda kecil itu di
saku jacket nya yang tebal.
Revan: Aku sudah pulang, aku harap kamu gak marah
lagi, maaf. Love you.
Tertera
centang dengan huruf ‘D' kecil, dan berharap di bales nya secepat mungkin. Revan
menemukan taksi yang kosong di pojok jalan, dan ia sekarang menuju rumah Kachika.
Perasaan senang dan tidak sabar menyeruak di benak Revan.
------------------------
Selesai
Kachika mandi, ia mendapat kan Vano membalas chat nya lagi, ketika di lihat nya
lampu merah kecil di Handphone nya kedap-kedip, Kachika langsung membuka pesan
yang di kirim untuk nya.
Ternyata
dari Revan.
Revan: Aku sudah pulang, aku harap kamu gak marah
lagi, maaf. Love you
Ada senyuman
tipis terselip di wajah Kachika sekarang.
Tiba-tiba
benda mungil itu bergetar, ada dering telepon. Kachika segera mengangkat nya
tanpa melihat siapa yang menelpon nya.
‘Sayang, aku
sudah di depan rumah mu, aku sengaja dari airport langsung ke rumah mu, bisa
tolong kebawah?’
Kachika
langsung buru-buru mengganti pakaian nya dan mengganti status nya menjadi ‘away’.
Kachika
sangat senang dan surprise sekali.
-----------------------------
Vano sangat
gelisah, dari tadi ia menunggu balesan dari Kachika. Tapi seperti nya cewek itu
sedang sibuk, status di Kopi Darat nya ‘away’.
Kenapa Vano
gelisah? Setiap kali ia tidak berenti untuk memikir kan apa yang sedang di
lakukan cewek ini, rasa nya Vano ini terus berada di samping nya, setiap detik untuk
melihat mata nya, pipi nya, rambut nya, dan lentik mata nya.
Apa sebenar
nya perasaan ini? Apa sekarang dia sedang jatuh cinta? Apa udah lebih? Ingin
rasa nya dia mengungkap kan nya, tapi takut kalau-kalau Kachika akan menolak
nya dan pergi begitu saja.
Tapi Vano
gerah, yang setiap kali dia cerita kan nya hanya ‘Revan Revan Revan’ saja.
Kapan Kachika tahu perasaan nya saat ini?
Vano tidak
bisa diam saja. Dia memberani kan diri walau ia tahu resiko apa yang akan
terjadi.
Vano
menulis di chat nya.
Kambingcongek2: Kachika aku
mau jujur sama kamu, dari pertama aku chat sama kamu,
aku mulai suka sama kamu, bukan suka lagi,
tapi sayang. Tapi.., aku tau,
kamu sudah ada orang lain, tapi kalau orang
lain itu membuat mu
kesepian
setiap hari, dan tidak ada ada di sisi mu, dia itu siapa? Di sibut
tunangan kah? Please tolong pertimbang kan.
Aku di sini sayang sama
kamu. Maaf
kalau lancang.
Vano
pasrah, dia hanya bisa menunggu apa yang akan di bales nya nanti, Vano siap
menerima semua Resiko, walau entar dia tahu jawaban nya, ‘Tidak’.
--------------------------
Revan masuk
ke kamar Kachika, dia menunggu sambil memain kan gitar yang ada di pojok lemari
cokelat kayu. Kachika membuat kan masakan kesukaan Revan sekarang.
Tiba-tiba,
rasa penasaran Revan memuncak, Revan begitu penasaran dengan benda putih, yang sedang berada
di meja belajar Kachika, apa yang membuat Kachika sampai sekarang sibuk dengan
benda ini.
Revan
beralih dari gitar cokelat itu, dan di lihat nya benda putih yang sedang menyala.
Entah apa
yang sekarang Revan baca, situs Kopi Darat? Chat? Dan, siapa cowok ini? Dia……. Menyatakan
cinta nya pada Kachika, tunangan nya? Jadi selama ini? Kachika kesepian dan
selalu chat dengan cowok ini? Jangan-jangan……?? Benak Revan mulai di tumbuhi
banyak pertanyaan.
Tangan Revan
sudah memanas, dan di kepal, ingin rasa nya menonjok muka nya. Apa yang di
lihat nya barusan membuat nya shock dan kaget. Sekarang, dia harus bagaimana?
Berpuara-pura apa harus ikut sandiwara konyol ini?
-----------------------
Tidak ada komentar:
Posting Komentar