Selasa, 28 Februari 2012

Cinta di dalam kopi darat -2


   Gaun putih gading dengan sepatu putih transparan, dan rambut di gerai memanjang. Hari itu, resmi Kachika bertunangan dengan Revan. Kini mereka berganti status menjadi bertunangan. Senyum bahagia terpapar lebar di wajah Revan, dengan bahagia nya, Revan menggenggam erat tangan Kachika sangat ini.

   Tapi….., tidak lama kebahagian itu, Revan pergi berbulan-bulan di negri kangguru. Rasa kesepian itu menghampiri nya, Kachika hanya bisa memendam nya atau bercerita dengan cowok yang ada di Kopi Darat itu, ngomong-ngomong, Kachika tidak tahu nama asli nya siapa.
                                           
                                                         ---------------------------

   Cowok ini merasa kehilangan, ketika selama 2 minggu ini dia tidak menyapa nya atau sebalik nya. Rasa kangen menyelimuti nya sampai sekarang, yang hanya ada di pikiran nya sekarang… Apakah sekarang dia tidak mempunyai kesempatan untuk bisa mengungkap kan nya? Apakah sudah terlambat bagi nya? Kenapa dia di pertemukan di waktu yang salah?

   Tidak lama, laptop nya berbunyi tanda pesan masuk.
   Yang cowok ini tak menyangka adalah, dia menyapa nya. Apakah cewek ini bahagia sekarang?

  Kachika_24:           Hei, selama kita chat, aku enggak tau nama mu, aku Kachika, kalau kamu?

   Cowok ini sangat lah senang, bukan karena pagi ini dia tidak mendengar kabar bahagia dari cewek ini, tapi cewek ini menanya kan hal yang tidak di pikir kan selama ini.

  Kambingcongek2:  Ah, iya. Nama ku Vano.
  Kachika_24:          Oke, Have a nice day ;)
  Kambingcongek2:  You too. Ngomong-ngomong kapan udangan pertunangan nya nih xixixi
  Kachika_24:          Udah lama sih yeee :p Maaf gak ngundang-ngundang, cuman kali ini lagi
                                kesepian aja dia sibuk banget, sampai-sampai pacar nya wisuda aja dia
                                tidak datang ;(
  Kambingcongek2:   Kalau aku jadi pacar kamu, pasti aku sempetin, sesibuk apapun aku hehe ;)

   Begitu lah yang mengalir dalam chat saat ini, semua hal yang mereka tutupi, tentang hal cinta mereka masing-masing di ceritakan satu sama lain, sampai Vano lupa mematikan setrikaan nya yang mulai berbau gosong menyengat.

                                                               -------------------------

   Kachika mengisi ke kosongan nya hari ini hanya dengan laptop nya saja, sesekali menelpon Revan, tapi tidak begitu lama telepon mereka di sudahi dengan kesibukan Revan lagi.

   Kachika merasa sangat kesepian, setiap rasa kesepian itu muncul, Vano selalu ada buat dia. Membagi cerita dan selalu membuat nya tersenyum, walau senyum nya sebenar nya pahit.
   Setiap kali Revan ada waktu untuk nya, pasti hanya membahas perkerjaan nya yang sangat melelah kan itu di bbm. Itu membuat Kachika sangat kesal.

  Revan:     aku capek banget deh chi.
  Kachika:  capek? Istirahat makanya! Kamu terlalu sibuk sih, sampai lupa sama aku juga.
  Revan:     sesibuk apapun, aku gak lupa sama kamu kok.
  Kachika:  entah lah aku gak mau di ganggu dulu.

   Kachika tidak membalas bbm Revan lagi, walau iya tahu pasti bakal menelpon nya langsung. Handphone Kachika di mati kan.
   Perasaan nya sekarang sedang tidak mau di ganggu ia sangat sedih dan tidak tahu apa yang harus ia lakukan, yang hanya Kachika bisa lakukan adalah menangis tanpa suaran, dan bercerita dengan Vano dan blog nya saat ini.

                                                             --------------------------

   Revan sampai di Jakarta lagi, perasaan nya sangat senang sekali karena tidak lama-lama di negri kangguru sana. Yang di beri tahu nya pertama kali adalah Kachika lewat Blackberry Messenger nya, Revan mengeluar kan benda kecil itu di saku jacket nya yang tebal.

  Revan:     Aku sudah pulang, aku harap kamu gak marah lagi, maaf. Love you.

   Tertera centang dengan huruf ‘D' kecil, dan berharap di bales nya secepat mungkin. Revan menemukan  taksi yang kosong di pojok jalan, dan ia sekarang menuju rumah Kachika. Perasaan senang dan tidak sabar menyeruak di benak Revan.

                                                            ------------------------

   Selesai Kachika mandi, ia mendapat kan Vano membalas chat nya lagi, ketika di lihat nya lampu merah kecil di Handphone nya kedap-kedip, Kachika langsung membuka pesan yang di kirim untuk nya.
   Ternyata dari Revan.

  Revan:     Aku sudah pulang, aku harap kamu gak marah lagi, maaf. Love you

   Ada senyuman tipis terselip di wajah Kachika sekarang.

   Tiba-tiba benda mungil itu bergetar, ada dering telepon. Kachika segera mengangkat nya tanpa melihat siapa yang menelpon nya.

  ‘Sayang, aku sudah di depan rumah mu, aku sengaja dari airport langsung ke rumah mu, bisa tolong kebawah?’

   Kachika langsung buru-buru mengganti pakaian nya dan mengganti status nya menjadi ‘away’.
   Kachika sangat senang dan surprise sekali.

                                                     -----------------------------

   Vano sangat gelisah, dari tadi ia menunggu balesan dari Kachika. Tapi seperti nya cewek itu sedang sibuk, status di Kopi Darat nya ‘away’.
  Kenapa Vano gelisah? Setiap kali ia tidak berenti untuk memikir kan apa yang sedang di lakukan cewek ini, rasa nya Vano ini terus berada di samping nya, setiap detik untuk melihat mata nya, pipi nya, rambut nya, dan lentik mata nya.

   Apa sebenar nya perasaan ini? Apa sekarang dia sedang jatuh cinta? Apa udah lebih? Ingin rasa nya dia mengungkap kan nya, tapi takut kalau-kalau Kachika akan menolak nya dan pergi begitu saja.
   Tapi Vano gerah, yang setiap kali dia cerita kan nya hanya ‘Revan Revan Revan’ saja. Kapan Kachika tahu perasaan nya saat ini?

   Vano tidak bisa diam saja. Dia memberani kan diri walau ia tahu resiko apa yang akan terjadi.
   Vano menulis di chat nya.

  Kambingcongek2:      Kachika aku mau jujur sama kamu, dari pertama aku chat sama kamu,
                                    aku mulai suka sama kamu, bukan suka lagi, tapi sayang. Tapi.., aku tau,
                                    kamu sudah ada orang lain, tapi kalau orang lain itu membuat mu
                                    kesepian setiap hari, dan tidak ada ada di sisi mu, dia itu siapa? Di sibut
                                    tunangan kah? Please tolong pertimbang kan. Aku di sini sayang sama                      
                                    kamu. Maaf kalau lancang.

   Vano pasrah, dia hanya bisa menunggu apa yang akan di bales nya nanti, Vano siap menerima semua Resiko, walau entar dia tahu jawaban nya, ‘Tidak’.

                                                        --------------------------

   Revan masuk ke kamar Kachika, dia menunggu sambil memain kan gitar yang ada di pojok lemari cokelat kayu. Kachika membuat kan masakan kesukaan Revan sekarang.
   Tiba-tiba, rasa penasaran Revan memuncak, Revan begitu penasaran dengan benda putih, yang sedang berada di meja belajar Kachika, apa yang membuat Kachika sampai sekarang sibuk dengan benda ini.

   Revan beralih dari gitar cokelat itu, dan di lihat nya benda putih yang sedang menyala.

   Entah apa yang sekarang Revan baca, situs Kopi Darat? Chat? Dan, siapa cowok ini? Dia……. Menyatakan cinta nya pada Kachika, tunangan nya? Jadi selama ini? Kachika kesepian dan selalu chat dengan cowok ini? Jangan-jangan……?? Benak Revan mulai di tumbuhi banyak pertanyaan.

   Tangan Revan sudah memanas, dan di kepal, ingin rasa nya menonjok muka nya. Apa yang di lihat nya barusan membuat nya shock dan kaget. Sekarang, dia harus bagaimana? Berpuara-pura apa harus ikut sandiwara konyol ini?

                                                       -----------------------

Tidak ada komentar:

Posting Komentar