Entah kenapa, Karina
jadi membayang kan seperti apa dan dia ingin seperti yang ada dalam film
Twilight Saga yang sangat populer saat ini, dia berangan-angan menjadi seorang
Bella Swan yang sangat di cintai Edward Cullen. Sampai-sampai dia terelap akan
di khayalan nya itu, dan dia bermimpi.
Karina bermimpi, iya
bertemu dengan sosok lelaki aneh, yang kulit nya putih seputih gading, dan mata
nya yang warna keemasan coklat muda, warna rambut yang hitam sehitam tinta.
Entah mengapa Karina begitu penasaran dengan lelaki itu.
Karina tak sadar,
bahwa lelaki itu tahu kalau, sejak dari tadi di perhatikan nya dia.
Karina kaget bahwa
laki-laki itu melihat nya dan Karina langsung bersembunyi, setelah bersembunyi
terlalu lama nya Karina ingin melihat nya lagi, dan lelaki itu sudah tidak ada,
dia menghilang entah kemana. Di cari nya sosok lelaki itu, tapi Karina tidak
menemukan sosok itu. Saat Karina ingin memutar balikan badan untuk beranjak
dari sana, Karina di kaget kan dengan lelaki itu yang sudah ada di belakang
nya.
‘Kamu, sejak tadi
memperhatikan aku? Untuk apa?’ Tanya lelaki itu.
Karina di hantui rasa
gugup, gemertaran, dan gak tau harus menjawab pertanyaan itu apa, dia sudah
kepergok memperhatikan nya.
‘Hey? Kok melamun? Kamu ada perlu
sama aku? Apa mau membahas tentang pelajaran?' Tanya ulang lelaki itu.
Karena Karina tidak
bisa menjawab, dan malu. Tiba-tiba saja dia pergi dari situ.
Lelaki itu bingung,
dan hanya tersenyum tipis.
---------------
Di kelas, Karina
mencerita kan pada teman nya itu, Violet.
‘Kamu sih, ada-ada aja. Pake acara
begituan, sekarang kamu malu kan? Kepergok gitu? Untung dia gak sekelas sama
kita’ Celetuk nya, dengan gaya marah-marah ibu-ibu.
‘Yaa, kan. Aku kira bakal gak
ketahuan Vi, eh tahu nya?, malu banget aku. Terus aku harus gimana?’ Dengan
muka panik bercampur malu yang gak ada abis nya.
‘Gimana yaa?’ Pikir sahabat nya
itu.
‘Bantuin dong?, apa aku harus minta
maaf? Apa ngaku aja ya?’ Masih dengan muka malu dan panik nya.
‘Yaaa, kalau saran aku sih. Gak
usah aja deh, diemin aja, kayak gak ada kejadian apa-apa, gimana?’
’Hmm...., bener juga sih,
tapi.......’
‘Tapi apa lagi? Takut entar dia
cerita sama teman-teman nya?’
‘Yaa, itu sih salah satu nya, habis
kan aku gak tahu nama dia, dan dia juga kan?’
‘Hmmm, ya juga sih. Tapi
possitif thinking aja!’
‘Ya udah.’
Bel istirahat pun
berbunyi, berarti memulai kelas kembali, Violet kembali ke tempat duduk nya.
Karina pun masih gak enak dan malu. Entar bagaimman kalau dia di omongin
teman-teman nya? Atau di permaluin? Duh, gawat, kata nya dalam hati.
Bel pulang pun di
bunyi kan, seperti biasa, Karina dan Violet pulang bareng.
Ke khawatiran Karina
sejak tadi tidak terjadi juga, dia tidak melihat tanda-tanda lelaki itu akan
menanyai nya lagi.
‘Vi, beneran loh, dia gak nyamperin
buat nanya.’
‘Tuh kan, atau mungkin dia anggep
kamu fans nya.’
‘Dih, siapa juga yang mau mengidola
kan dia, kamu aja tuh!’
‘Hahaha, canda Kar, emang kenapa
sih sama laki-laki itu Kar?’
‘Dia tuh mirip sama Vampire Vi,
makanya aku ngelihatin dia, sama gak ciri-ciri nya’ Jelas Karina.
‘Hah? Ya kali, masa ada di dunia
ini masih ada Vampire, ngaco kamu Kar!’
‘Yaa, bisa aja, laki-laki tadi
Vampire.’
‘Udah ah, gak usah nakutin pulang
sekarang yuk!’
‘Oke.’
---------------------
Dari tadi Karina di
panggil dan tak menjawab panggila Mama nya, padahal sudah pukul 6 pagi dan dia
harus sekolah. Mama nya pun makin jengkel, entah putri kesayangan nya itu belum
bangun juga.
‘Karina!!!!’
‘Hmmmmmpppphhhh....... Yahhhh?????’
‘Bangun! Udah jam 6 lewat nih emang
gak telat? Kan kamu bakal jadi siswa baru!’
Setengah sadar, dan
gak sadar. Jam weker pun berbunyi, membuat Karina kaget dan terbangun,
mengambil alarm dan seketika Karina kaget sudah jam segitu ternyata, dia
langsung buru- buru mandi dan siap-siap. Sarapan di meja pun sudah di siap kan
Mama nya.
‘Sarapan dulu Kar’ Kata Mama nya.
‘Iya Mah, di bawa aja deh, soal nya
bentar lagi Violet jemput aku.’
‘Violet? Kamu satu SMA sama dia?’
Dengan muka Mama nya yang heran.
‘Iyaa, Mah. Kita emang rencanain
satu sekolah.’
Bunyi klakson mobil
sedari tadi sudah di bunyi kan, bunyi yang nyaring. Itu pasti Violet dan supir
nya, benak nya membenar kan.
‘Mah, aku udah di jemput. Duluan
yaaa’ gak lupa Karina mencium pipi Mama nya itu.
Mama nya mengerti,
sekarang anak nya sudah gadis remaja, dan bukan anak kecil lagi yang harus ikut
aturan nya itu, Mama nya hanya bisa tersenyum dan memulai pekerjaan rumah nya
itu.
Dalam perjalanan,
mereka sangat antusias menyambut sekolah baru nya itu, dan pasti nya MOS nya
yang di mana, murid-murid baru nya akan di orientasi atau masa pengenalan,
pasti banyak teman, sahut nya dalam hati.
‘Kar, aku duduk nya bareng kamu
ya.’
‘Iya lah, kan kita berdua doang
yang di sini, yang lain pada ada yang lajutin di luar negri dan luar kota.’
Bisa di bilang, Violet
dan Karina salah satu yang masih di Jakarta, teman-teman nya sudah menentu kan
akan sukses dimana.
Gak lama nyampe, supir
Violet pun pergi.
Violet dan Karina
mencari kelas, dan kebetulan. Kelas Violet dan Karina sama. Banyak anak baru di
kelas nya, mungkin karena malu, kedua nya hanya diam saja.
Karina mencerita kan
mimpi nya pada Violet, yang di tanggep Violet hanya bunga tidur biasa, tapi
Karina tetep bersih kukuh kalau mimpi nya kayak kenyataan banget.
‘Hahaha, Kar. Hanya mimpi!’
‘Yaa, siapa tahu, kalau ada kan
cowok yang mirip di mimpi ku kan lumayan’ Katanya dengan bangga.
‘Tau deh, terserah kamu Kar.’
‘Yeee, awas aja kalau ada.’
‘Coba saja’ tantang Violet.
Bel tanda upacara di
bunyi kan, anak-anak murid menuju ke lapangan yang besar itu.
Karina sibuk mencari
sosok laki-laki yang sama persis di mimpi nya, tapi dia tidak juga menemukan,
dan pasrah saja, mungkin benar yang di bilang Violet. Mungkin hanya sekedar
mimpi saja.
Tapi enggak lama,
gerbang sekolah ke buka, membuat yang sedang fokus upacara melirik nya,
ternyata anak murid baru yang terlambat masuk. Untung sekolah nya tahu dan
mempersilah kan masuk ke barisan upacara.
Karina penasaran,
murid itu siapa, dan dia seperti apa, apa perempuan atau laki-laki. Karena
barisan Karina dekat dengan barisan laki-laki, dan kebetulan murid yang
terlambat di belakang barisan seperti Karina dan Violet.
Karina memperhatikan
dengan hati-hati, takut kalau-kalau laki-laki itu melihat nya, kan entar jadi
malu.
Ketika ada kesempatan,
Karina selalu melihat nya, laki-laki itu tinggi, putih banget, rambut nya hitam
pekat. Tapi, kali ini dia belum bisa melihat jenis warna mata nya itu.
Laki-laki itu
tiba-tiba menengok sedikit ke belakang, mungkin dia ngerasa ada yang
memperhatikan nya. Di situ kesempatan Karina, Karima memperhatikan mata
laki-laki itu, dan dia kaget, kalau ternyata warna nya keemasan coklat muda.
Benak Karina mulai di
bumbui banyak pertanyaan, dia memperhatikan sendiri kriteria laki-laki itu.
Menurut nya, dia persis di mimpi itu, alih-alih Karina memperhatikan lagi untuk
memastikan apa benar yang di lihat nya.
Dan yang benar saja,
dia benar-benar mirip yang ada di mimpi, Karina pengin memberitahukan teman nya
itu. Tapi Violet tetep tidak mau.
Benak Karina mulai di
penuhi pertanyaan. Apa benar mimpi nya menjadi kenyataan? Atau hanya alusinasi?
Apa mimpi nya belum selesai?. Karina mencoba mencubit tangan nya itu dengan
sangat keras, dia merasa kesakitan dan kulit nya menjadi merah. Berarti ini
tidaklah mimpi, ini kenyataan!, dalam benak nya.
---------------
Tidak ada komentar:
Posting Komentar