Eun Mi menemui Yoon joong sedang membaca di
salah satu pojok kan bangku, Eun Mi mengkaget kan Yoon Joong.
‘Hei! Aku mau ngomong sama kamu dong Yoon.’
‘Hm, apa? Tumben, pasti yang gak penting deh mau di tanya, ya kan?’
‘Yaa, begitu lah, eh iya aku mau tanya nih, kamu gimana sama Karina? Ada
something?’
Tenggorokan Yoon Joong rasa nya tercekat, kering dan hampir saja buku yang dia
pegang jatuh.
‘Ada?’ Tanya Eun Mi lagi.
‘Enggak, biasa aja,lagi pula kita cuman temanan aja.’
‘Bohong ih, Karina itu manis, walau gak cantik, terus smart dan lumayan lah
tinggi, yaa walau masih tinggian kamu, bener nih enggak ada something gitu?’
‘Enggak. Kenapa sih? Naksir?’
‘Ih! Apaan sih, masa lesbi!’
‘Lagian, nanya gitu, udah sana! Ganggu baca aja!’
‘Ih! Sewot, ya udah entar nyesel loh, kata nya sih, Karina lagi deket gitu deh
sama orang’ Eun Mi memanasi Yoon Joong.
Eun Mi kabur secepat nya, sebelum iya tau pasti Yoon Joong akan cubit pipi nya
itu.
---------------------------
Keesokan hari nya, Pak Min guru biologi menetap kan kelompok untuk setiap tugas
biologi, dan………… ya, Karina sama Yoon Joong pasti nya.
Kata-kata Eun Mi selalu terbayang-bayang di pikiran Karina, kok bisa-bisa nya
Eun Mi menawar kan yang gak seharus nya iya jawab ‘ya’.
Seusai pelajaran biologi, Eun Mi sudah ada di depan pintu kelas Karina,
dia menunggu Karina di sana.
‘Eun Mi, kalau kamu ke sini mau tawarin soal itu, aku males dengar nya.’
‘Enggak kok, aku gak maksa, kan itu terserah keputusan kamu, tapi aku udah
kasih persetujuan kalau kamu sama kakak kembar ku, entar aku tinggal tunggu PJ
dari kalian ya! Yuk, kantin Kar, Violet mana?’
‘Se…serius? Syukur lah lega jadi nya, dia udah ke kantin duluan.’
‘Oh, yaa aku tunggu di depan kelas ya!’
‘Sip!’
-----------------------
Sikap Yoon Joong akhir-akhir ini aneh sekali, jadi melamun saat mengerjakan
tugas kelompok, dan setiap di tanya pasti jawaban nya, ‘gak apa-apa kok.’ Itu
terus yang selalu dia jawab. Sikap dia jadi dingin dan beda, membuat adik
kembar nya, dan teman-teman nya bingung, tak kecuali, Karina.
Lama-lama Karina gerah juga, gak tahan dengan sikap nya, dan rasa nya dia
pingin bertanya, ada apa sebenar nya sama cowok ini.
‘Yoon Jong, kamu jadi aneh, ada apa sih? Kan bisa cerita?’
‘Gak apa-apa.’
‘Tuh, jawaban nya itunterus, gak bosen?’
‘Enggak’ Jawab nya.
‘Ya udah terserah.’
Suasana jadi hening lagi seketika, Yoon Joong sibuk dengan monitor yang ada di
hadapan nya, lalu tiba-tiba, dia buka mulut dan bertanya.
‘percaya gak, mimpi bisa jadi nyata?’
Seketika Karina kaget atas pertanyaan yang di lontar kan Yoon Joong barusan.
‘Percaya, enggak percaya. Kecuali, Dejavu.’
‘Iyaa, benar. Nah itu yang aku alami sekarang, Dejavu. Kamu ada di mimpi ku
setiap mimpi itu muncul, apa itu Dejavu atau mimpi jadi nyata?’
Karina kaget banget, hal yang sama, juga di alami, cowok ini.
‘Antara Dejavu, dan mimpi beneran nyata. Kok, bisa sama?’
‘Kamu juga mimpi seperti itu? Maksud nya, aku ada di mimpi kamu?’
‘Yah, iya. Jadi, aku pengen tanya ini, tau nya kamu duluan.’
‘Apaa???’
‘Apa? Apa nya? Kamu kayak Vampire di mimpi ku.’
‘Yahh, benar, apa memang kita di pertemukan seperti ini?’
‘Entah lah, aneh rasa nya, ketemu dalam mimpi, juga dalam kenyataan itu jarang
sekali ada.’
‘Kalau, aku Vampire beneran, apa yang akan kamu lakuin?’
‘Aku akan terus mencari tau tentang dirimu dan ciri-ciri Vampire sedetail
mungkin.’
‘Kalau, tidak sempat dan aku menghisap darah mu? Apa kamu akan menyesal kamu
akan tidak menjadi manusia lagi?’
‘Hmm, akan sangat menyesal, tapi tidak akan menyesal kalau….’
‘Kalau apa?’
‘Kalau Vampire nya kamu.’
‘Kalau aku gigit sekarang?’
‘Coba saja kalau bisa!’
‘Aku gak akan melakukan nya karena memang aku bukan Vampire, tapi aku akan
senang kalau jadi Vampire dan menemukan kamu menjadi pasangan hidup ku sampai
selama nya.’
‘Gombal nih, tapi aneh rasa nya, di pertemu kan dalam mimpi juga dalam
kenyataan itu benar-benar aneh.’
‘Menurut ku tidak aneh sama sekali, justru ada senang nya!’
‘Senang?’
‘Iya, di pertemukan dalam mimpi di saat aku naksir sama kamu di mimpi.’
‘Hahahaha, bohong banget deh asli, pinter banget gombal nya.’
‘Enggak gombal, kalau beneran kenapa? Kamu enggak suka sama aku?’
Percakapan ini terlalu manis, enggak manis, tapi benar-benar nyata! Sekarang
yang di hadapan nya tidak lah mimpi, hal yang iya pengen cerita sama cowok ini,
ternyata cowok ini mengalami nya juga, sekarang…. Karina harus jawab apa? Kalau
dia juga suka sama cowok yang di hadapan nya ini! Lee Yoon Joong.
‘Maksud nya?’
‘Tidak mengerti sama sekali? Aku nembak kamu, mau jadi pacar aku? Love The first
sight in my dream and real life, do you want to be my girlfriend?’
Walau pun ini gak di tempat romantis seperti orang-orang biasa menembak gebetan
nya atau orang yang kita sukai, tapi kata-kata nya sangat lah romantis, ya gak
sih? Benak Karina sangat-sangat lah bahagia dan senang bukan main.
‘Kamu serius Lee Yoon Joong?’
‘Aku serius, ya walau tidak di tempat romantis tapi, aku mengungkap kan nya
benar-benar serius?’ Seakan cowok ini tau yang di pikirkan nya tadi.
‘Aku mau, banget, Love the first sight in my dream and real life, aku mau jadi
pacar nya Lee Yoon Joong yang kayak Vampire’ Ledek Karina.
‘Ahahaha, awas entar aku gigit! Rawwrrrrrrr.’
Love The First Sight kadang, cinta dalam padangan pertama susah banget di percaya,
tapi kalau benar-benar ada dan terjadi? Siapa yang tahu?
---FIN---
Tidak ada komentar:
Posting Komentar