Jumat, 02 Maret 2012

Cinta di dalam kopi darat -3



   Apa yang barusan di lihat Revan, membuat nya tidak menyangka apa yang terjadi selama ini. Revan hanya bisa bernafas berat.

  ‘Revan, makan siang nya sudah siap, yuk kit-‘ Kachika kaget, Revan berada di depan laptop nya sekarang.
  ‘Revan???‘
  ‘Apa ini semua benar? Kamu suka sama cowok ini?’
  ‘Maksud kamu?’
  ‘Halah! Kamu masih bisa pura-pura tidak tahu?’
  ‘Aku benar-benar tidak tahu Van.’
  ‘Lihat!’ Tunjuk Revan ke arah laptop .Kachika.

   Kachika beralih ke tempat laptop nya, Kachika mulai membaca Chat yang di send Vano selama dia tidak ada di situ.
   Kachika sama kaget nya dengan Revan sekarang, entah bagaimana cara nya menjelas kan Revan di saat begini, Kachika tahu kalau Revan marah seperti apa.

  ‘Aku, benar deh aku enggak suka sama dia, dia teman aku Van, percaya deh sama aku, aku tidak lah bohong’ Jelas Kachika.
  ‘Tapi itu? Bukti nya ada kan?’
  ‘Tapi-‘
  ‘Udah lah! Pokok nya cowok itu, mau nama nya siapa kek, yang jelas aku udah tahu semua nya! Hah? Hahahaha, ku kira kamu bisa percaya sama aku, gak nyangka nya!’
  ‘Aku serius Van. Aku enggak ada apa-apa sama Vano kok, percaya sama aku.’

   Revan membanting gitar yang ada di dekat nya, lalu pergi dengan membanting pintu. Membuat Kachika kaget dan getir terhadap nya.

                                                                 ------------------

   Sekarang apa yang harus di lakukan nya? Setiap penjelasan yang iya tulis di sms untuk Revan, tak pernah Revan balas. Chat nya dengan Vano juga tidak Kachika balas, walau Kachika sudah menjelas kan nya, walau Kachika sudah menjawab ‘tidak’ sama Vano, tetap saja dia menghubungi nya.

   Sekarang Kachika menyerah, biar waktu yang berbicara, dalam hati nya bersua.

                                                          --------------------

   Sudah satu bulan Revan tak menemui Kachika, atau Kachika yang memberi kabar.
   Ada rsaa kangen yang menyelimuti nya sekarang, walau Revan sekarang masih sangat kesal dengan kejadian yang lalu. Sebenar nya bukan kesal juga, tapi iya sangat cemburu.

  ‘Pak, Klien sedang menunggu di ruang tunggu, apa saya suruh menunggu nya sampai bapak mau menemui nya?’ Suara serketaris nya yang nyaring terdengar di telepon nya sekarang.
  ‘Suruh ke ruangan saya saja.’
  ‘Baik pak.’
   Serketaris nya mempersilakan Klien masuk.

                                                             -----------------------

   Vano sebenar nya tahu, bahwa Klien nya yang sekarang berkerja sama dengan nya adalah tunangan nya Kachika.
   Iya tahu semua tentang hubungan mereka, dan memang Vano menyukai Tunangan Klien nya itu  tapi iya tahu semua nya tidak bisa iya miliki.

   Dan niat Vano untuk memperbaiki semua nya adalah hal yang paling benar iya lakukan.

                                                          ----------------------------

  ‘Silahkan duduk pak Vano’ Revan mempersilah kan.
  ‘Iya, terima kasih.’
  ‘Ada apa bapak Vano kesini?’
  ‘Ah, saya ingin berbicara secara pribadi, jadi jangan paggil pak Vano. Jika soal perkerjaan, boleh lah di paggil pak Vano.’
  ‘Baiklah, oke mau berbicara apa Van?’
   Tenggorokan Vano terasa tercekat, ia tidak tahu harus memulai nya dari mana. Jadi Vano memulai nya dengan agak hati-hati.
  ‘Van, kamu tahu soal Kachika? Gue mau jujur sama lo, sebenar nya gue yang ada di chat itu, gue yang selama ini dekati dia, karena lo campakin dia begitu saja, dan gue sayang sama dia, tapi karena Kachika menolak gue dan dia cinta sama lo, gue kesini mau mina maaf dan tolong dengerin Kachika, dia cinta sama lo!’
  ‘Hah? Gue campakin da? Dan lo? Jadi? Sekarang lo keluar, maaf. Pak Vano silahkan keluar!’
  ‘Oke, tapi saya mohon, temui Kachika, dan saya sangat minta maaf.’
  ‘Kali ini bapak Vano saya maaf kan, dan saya mohon anda bisa keluar?!’

   Vano keluar dari ruangan itu.

                                                          -----------------------

   Revan merasa sangat bersalah, entah apa yang dia lakukan sekarang, dia mondar-mandir aneh. Yang ada di pikiran nya sekarang bagaimana kabar Kachika?, apa dia bahagia sekarang? Kabar nya gimana?

   Revan mencoba mengunjungi rumah Kachika, dan dia hanya menemui pembantu nya di rumah nya.

  ‘Maaf mas, saya benar-benar tidak tahu, non Kachika hanya bilang dia pergi ke-‘
  ‘Ke???’
  ‘Kata nya kangguru gitu mas.’
  ‘Oke, terima kasih bi.’
  ‘sama-sama mas’
  ‘Oh iya mas, ngomong-ngomong mas siapa ya non Kachika ya? Kok akhir-akhir ini banyak yang mecari?’ Lanjut nya.
  ‘Saya tunangan nya bi, siapa selain saya yang mencari?’
  ‘Seminggu yang lalu, nama nya…… Mas Vano.’
               
                                                       --------------------------

   Revan segara memesan tiket ke Australia, untuk menyusul Kachika. Revan tahu kalau ada keluarga nya juga yang tinggal di Australia.

   Australia.

   Revan langsung kerumah tante dan om Kachika, untung Revan masih menyimpan nya waktu itu, dia dan Kachika ke Australia.

  ‘Maaf nak Revan, Kachika sudah tidak tinggal di sini, memang sebulan yang lalu dia tinggal di sini, tapi barusan dia berangkat ke bandara’ Tante Santi dan Om Gerry memberitahu.
  ‘Oh, begitu ya tante, apa pesawat nya bentar lagi berangkat?’
  ‘Kayak nya satu jam lagi, kamu nyusul saja.’ Om Gerry melanjut kan.
  ‘Oke deh terima kasih Tante, Om.’
  ‘Kalau kamu ada masalah sama Kachika, cepat selesai kan ya, tidak baik berantem terus.’
  ‘Iya Tante, Om, terima kasih banyak saya permisi dulu.’

      Revan segara menyusul Kachika ke bandara, dengan cepat dia mengendarai mobil sedan nya Tanpa memikir kan jalan yang dilalui.

                                                            -------------------------

   Airport.
   Revan segara mencari sosok Kachika di sana, tapi iya tidak menemukan sosok Kachika, Revan juga tidak bisa masuk karena tidak membeli tiket untuk ke Jakarta.

   Revan pasrah, Revan juga sudah mencari keseluruh tempat yang ada di airport. Revan hanya bisa menendang barang yang ada di dekat nya dengan kesal, iya hanya bisa memendam kesal yang sudah menjadi penyesalan.

                                                          -------------------------

  ‘Apa kamu meneyesal sekarang?’

   Revan mendengar suara dari belakang nya dari kejauhan, dia melihat sosok perempuan, kini Revan tidak percaya sosok yang  familier di lihat nya ada di depan nya, cuman yang berbeda adalah iya tampak kurus dan rambut nya panjang sepinggang.

  ‘Apa kau menyesal sekarang?’ Tanya nya lagi.

   Revan hanya bisa tertawa kecil, sosok itu yang dia cari sedari tadi, Revan langsung memeluk nya sangat erat.

  ‘Aku tidak menyesal sama sekali.’
  ‘Sungguh? Seharus nya aku membatal kan saja menemui mu, kalau bukan Tante Santi dan Om Gerry yang memberi tahu ku.’
  ‘Oke, oke. Aku menyesal. Harus nya aku mendengar kan mu, aku kebawa emosi. Dan jujur saja, sekarang kamu beda.’
  ‘Kamu tahu siapa kan yang salah?’
  ‘Oke, aku yang salah. Sekarang, masalah itu sudah lewat.’
  ‘Oke, kamu belum minta maaf sama aku!’ Ledek Kachika.
  ‘Iyaiyaa, aku minta maaf sayang, mau kan maafin aku?’
  ‘Maafin? Maafin enggak yaaa????’
  ‘Maafin yaaa?’
  ‘Hmm… enggak!’
  ‘Loh? Terus gimana cara nya biar aku di maafin sama kamu? Sedih nih!’Ledek Revan juga.
  ‘Itu apa yang di tangan kamu?’

   Revan melirik yang ada di tangan nya, dan, menyegir seperti kuda bodoh. Revan melepas pelukan nya. Dan Revan lari ke tempat informasi yang ada di deket mereka, dan meminjam alat yang bisa menimbul kan suara sampai kemana-mana.

  ‘Aku Revan, ini adalah kotak kecil berisi cicin, aku ingin bilang aku sayang dan cinta Kachika,  aku ingin dia menjadi istri ku, mau kah kau menikah dengar ku?’ Kata Revan dalam bahasa Inggris.

   Orang-orang mulai bingung, dan mecari sumber suara itu.
   Orang-orang yang di situ pun mengerumuni mereka berdua, sama seperti yang Revan lakuin di Restoran waktu itu.

   Kachika malu sekali, dan pipi nya mulai memerah seperti apel, dan dia senang sekali mendapat perlakuan ini dari Revan.

  ‘Marry me?’ Tanya Revan lagi.
  ‘Yes.’ Dengan senang dan senyum bahagia.
   Revan memeluk Kachika lagi, orang-orang di situ bertepuk tangan.
   Kebahagian di mulai lagi.
   Kachika sadar, semua nya hanya cinta sementara, iya tahu cinta sementar yaitu hanya ada di Kopi Darat.
   Sekarang, dan selama nya, cinta Kachika sama Revan.

                                                             ------FIN------

Tidak ada komentar:

Posting Komentar