Senin, 12 Maret 2012

Him come back!



                                                Him Come Back



4 tahun kemudiam…..


Seoul, South Korea
  
   Lelaki itu tiba di bandara, tugas nya di luar negri sana di bilang sudah selesai. Dan ini waktu yang sangat di tunggu-tunggu nya, kebetulan Seoul sedang musim panas.

   Lelaki itu teringat sekarang dia sudah sukses dengan cita-cita nya. Ia teringat akan seseorang yang ia sudah rindu kan selama ini. Sekarang kabar nya gimana? Apa dia baik-baik saja selama 4 tahun ini? 4 tahun bukan lah waktu yang sebentar. Aku merindukan nya desah nya dalam hati.


                                                                ------------


   Perempuan itu sekarang sedang sibuk dengan café nya yang sudah membuka cabang hampir di seluruh Korea Selatan dan Eropa. Lena Onni selalu membantu nya selain Oppa nya yang bertugas ke Amerika.

   Ia menatap ke salah satu kalender yang ada di pojokan lemari cokelat kayu yang terlihat usang. Tepat 4 tahun sekarang, dan ia tahu ia sangat-sangat merindu kan sosok itu. Apakah dia baik-baik saja? Apakah dia masih mengingat janji nya? Apakah dia sudah lupa dengan nya? Entah lah, yang sekarang ia rasa kan adalah  Aku merindu kan nya  mendesah dalam hati.

   Kau merindu kan nya, bukan? Suara itu membuat sepenuh nya perempuan itu kaget, meski perempuan itu tahu itu adalah kakak ipar nya sendiri. 
   Onni, rupa nya kau sedari tadi di sini, ada apa? Perempuan itu mengahlikan pertanyaan nya tadi.
   Aku tahu kau sedang mengahlikan pertanyaan ku tadi, bukan? Aku tanya, kau merindu kan nya, kan? Lena Onni mengulangi pertanyaan nya.
   Onni, kau pasti tahu jawaban ku. Lagi pula,kau sering menanya kan hal ini, aku bosan kata perempuan itu mendengus.

    Ya… ya… aku tahu, sekarang dia sudah kembali ke Seoul bukan? Jadi, kau bisa menemui nya, bukan nya kau selalu berkomunikasi kan dengan nya? tanya kakak ipar nya itu dengan polos nya.
    Aku tidak sempat menanya kan ponsel nya, lagi pula, dia sudah janji akan bertemu di tower, onni tahu kan tower apa maksud ku? perempuan itu berbalik bertanya.
    Yaa aku tahu, dulu aku dan oppa mu pernah kesana, itu sangat romantis, kapan kalian bertemu? Perempuan itu sudah tahu kalau kakak ipar nya ini akan bertanya seperti itu.

    Sabtu ini onni, aku berharap banget dia datang onni, semoga saja dia ingat kata perempaun itu lirih.

   Ya…Semoga saja adikku aku akan mendoa kan kata kakak ipar nya itu dengan menepuk pundak nya.


                                                                    -------------


   Lelaki itu baru saja tiba di apartemen nya. Karena ia tinggal sendiri di Seoul dan keluarga nya sendiri di Tokyo, Jepang.
   Lelaki itu melihat kalender yang terpapang di dinding.

   Lelaki itu tak lupa dengan janji nya, ternyata, sabtu ini dia sudah berjanji bertemu dengan nya di tower itu seperti kata-kata nya terakhir kali di café. Dia seperti apa sekarang?Apakah dia masih ingat dengan janji nya?
   Tiba-tiba benda mungil itu berdering, membuat lamunan nya hilang dan langsung menjawab telepon.
   Yaa…ya..Aku tahu, apa? Sabtu ini? Kenapa sabtu ini? Oh tidak bisa di tunda? Oke.. Oke, sampe jumpa. Telepon terputus.

   Bagaimana ini? Desah nya. sedang kan lelaki itu tahu sabtu ini ia sudah tunggu-tunggu, kenapa harus sabtu ini? Desah nya dalam hati.


                                                                 ------------


   Eun-Mi, kau mau menemani ku ke acara pentas musik klasik tidak? Jam 7 malam besok? Oppa mu kan lagi tugas  di Amerika, kau mau kan temani aku? Tidak lama kok suara di ujung telepon nya seperti orang memohon.
   Yaa.. baik lah onni, tapi tidak lama ya, kau tau kan aku sudah punya, janji? Oke.. sampai jumpa telepon pun terputus.

                                                                 ------------


   Lelaki itu sedang melukis, sebelum pertunjukan musik klasik nya di mulai. Ia ingin memberikan kejutan kepada nya kalau ketemu dengan nya di tower setelah pertunjukan nya itu.
   Tiket sudah di sebar, lelaki itu berharap tiket pertunjukan itu ada di tangan perempuan itu dan menonton nya. Ya, lelaki itu hanya bisa berharap.


                                                                 -----------


Lanjutan: 3 days left. :)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar