Him Come Back
4 tahun kemudiam…..
Seoul, South Korea
Lelaki itu
tiba di bandara, tugas nya di luar negri sana di bilang sudah selesai. Dan ini
waktu yang sangat di tunggu-tunggu nya, kebetulan Seoul sedang musim panas.
Lelaki itu
teringat sekarang dia sudah sukses dengan cita-cita nya. Ia teringat akan seseorang
yang ia sudah rindu kan selama ini. Sekarang kabar nya gimana? Apa dia
baik-baik saja selama 4 tahun ini? 4 tahun bukan lah waktu yang sebentar. Aku merindukan nya desah nya dalam hati.
------------
Perempuan
itu sekarang sedang sibuk dengan café nya yang sudah membuka cabang hampir di
seluruh Korea Selatan dan Eropa. Lena Onni
selalu membantu nya selain Oppa nya
yang bertugas ke Amerika.
Ia menatap
ke salah satu kalender yang ada di pojokan lemari cokelat kayu yang terlihat
usang. Tepat 4 tahun sekarang, dan ia tahu ia sangat-sangat merindu kan sosok
itu. Apakah dia baik-baik saja? Apakah dia masih mengingat janji nya? Apakah
dia sudah lupa dengan nya? Entah lah, yang sekarang ia rasa kan adalah Aku
merindu kan nya mendesah dalam hati.
Kau merindu kan nya, bukan? Suara itu
membuat sepenuh nya perempuan itu kaget, meski perempuan itu tahu itu adalah
kakak ipar nya sendiri.
Onni, rupa nya kau sedari tadi di sini, ada
apa? Perempuan itu mengahlikan pertanyaan nya tadi.
Aku tahu kau sedang mengahlikan pertanyaan
ku tadi, bukan? Aku tanya, kau merindu kan nya, kan? Lena Onni mengulangi pertanyaan nya.
Onni, kau pasti tahu jawaban ku. Lagi
pula,kau sering menanya kan hal ini, aku bosan kata perempuan itu
mendengus.
Ya… ya… aku tahu, sekarang dia sudah kembali
ke Seoul bukan? Jadi, kau bisa menemui nya, bukan nya kau selalu berkomunikasi
kan dengan nya? tanya kakak ipar nya itu dengan polos nya.
Aku tidak sempat menanya kan ponsel nya,
lagi pula, dia sudah janji akan bertemu di tower, onni tahu kan tower apa
maksud ku? perempuan itu berbalik bertanya.
Yaa aku tahu, dulu aku dan oppa mu pernah kesana,
itu sangat romantis, kapan kalian bertemu? Perempuan itu sudah tahu kalau
kakak ipar nya ini akan bertanya seperti itu.
Sabtu ini onni, aku berharap banget dia
datang onni, semoga saja dia ingat kata perempaun itu lirih.
Ya…Semoga saja adikku aku akan mendoa kan kata
kakak ipar nya itu dengan menepuk pundak nya.
-------------
Lelaki itu
baru saja tiba di apartemen nya. Karena ia tinggal sendiri di Seoul dan
keluarga nya sendiri di Tokyo, Jepang.
Lelaki itu
melihat kalender yang terpapang di dinding.
Lelaki itu
tak lupa dengan janji nya, ternyata, sabtu ini dia sudah berjanji bertemu
dengan nya di tower itu seperti kata-kata nya terakhir kali di café. Dia
seperti apa sekarang?Apakah dia masih ingat dengan janji nya?
Tiba-tiba
benda mungil itu berdering, membuat lamunan nya hilang dan langsung menjawab
telepon.
Yaa…ya..Aku tahu, apa? Sabtu ini? Kenapa
sabtu ini? Oh tidak bisa di tunda? Oke.. Oke, sampe jumpa. Telepon
terputus.
Bagaimana ini? Desah nya. sedang kan
lelaki itu tahu sabtu ini ia sudah tunggu-tunggu, kenapa harus sabtu ini? Desah nya dalam hati.
------------
Eun-Mi, kau mau menemani ku ke acara pentas
musik klasik tidak? Jam 7 malam besok? Oppa mu kan lagi tugas di Amerika, kau mau kan temani aku? Tidak lama
kok suara di ujung telepon nya seperti orang memohon.
Yaa.. baik lah onni, tapi tidak lama ya, kau
tau kan aku sudah punya, janji? Oke.. sampai jumpa telepon pun terputus.
------------
Lelaki itu
sedang melukis, sebelum pertunjukan musik klasik nya di mulai. Ia ingin
memberikan kejutan kepada nya kalau ketemu dengan nya di tower setelah
pertunjukan nya itu.
Tiket sudah
di sebar, lelaki itu berharap tiket pertunjukan itu ada di tangan perempuan itu
dan menonton nya. Ya, lelaki itu hanya bisa berharap.
-----------
Lanjutan: 3 days left. :)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar