Senin, 05 Maret 2012

Sweet conversation....



                            Sweet conversation….


   Lelaki itu menepati janji nya, dia datang dan duduk di lantai dua café, yang kebetulan di lantai dua sangat sepi, dan hanya beberapa.

   Lena Onni melihat nya, dan segera menelpon perempuan itu untuk segera datang.

   Tak lama perempuan itu muncul di mulut pintu, dia tergesa-gesa mencoba cari sosok lelaki itu. Untung nya, Lena Onni cepat menunjuk ke arah nya, perempuan itu langsung menaiki anak tangga.

                                                                -------------

   Lelaki itu sangat tertegun melihat perempuan itu sudah ada di samping nya. 

   Senyum Lelaki itu sangat tenang, tapi tak lama senyum nya mulai menipis menjadi lebih serius.

   Annyeong haseyo, maaf terlambat kata perempuan itu tergesa-gesa. 
   Ah, tidak apa-apa, baru beberapa menit saja, duduk. Lelaki itu menepuk sofa yang ada di sebelah nya.

   Dan perempuan itu sontak duduk, dia tidak tahu bagaimana cara nya memulai pembicaraan dengan lelaki itu, perempuan itu terlihat gugup.
   Kau, mau pesan apa? Biar aku yang mentraktir. Lelaki itu menawar kan. Tetapi ia tahu, kalau perempuan itu berkerja di café ini.

   Hmm, orange juice saja. Lelaki itu memanggil pelayan.
  
                                                                     ------------

   Ke heningan melanda suasana itu, samapi pelayan mengantar kan pesanan mereka pun, tetap saja diam.
   Lelaki itu tampak bingung, dia harus memulai nya dari mana, kalau saja ia tak segugup ini, mungkin dia bisa memulai nya. Tapi lelaki itu tampak gelisah, dan ia merasa harus membuka mulut nya mau tak mau.

   Hm, jujur saja, aku bingung mau bicara apa. Kata lelaki itu jujur dengan malu.
   Perempuan itu tertawa atas pengakuan lelaki itu, tak di sangka ia tak bisa memulai nya, padahal ia banyak dekat dengan perempuan lain.

   Sudah lah jangan tertawa lagi. Dengan muka polos nya. Oh ya, kau adik kelas ku di kampus kan? Soal nya aku pernah melihat kau dengan dosen ku.
   Iya Sunbae. Ngomong-ngomong, ada hal apa meminta ku untuk menemani Sunbae berbicara? Ada hal penting?  Dengan agak hati-hati perempuan itu menanya kan.

   Sebenar nya bukan hal penting, tapi menurut saya penting, tapi kau harus mendengar kan nya. Lelaki itu dengan antusias nya.

   Kata-kata dia membuat perempuan itu di penuhi tanya, apa yang sebenar nya hal penting itu?
   Aku tahu, kau adik kelas ku juga di SMP. Jadi…. Lelaki iu berhenti berbicara, seperti menerawang, apa yang selanjut nya ia akan kata kan lagi.

   Jadi……Aku mengukai kau dari SMP, Aku sebenar nya ingin satu SMA dengan kau, tapi hal lain menghalangi ku hal buruk, sampai akhir nya aku bertemu kau di kampus ini, aku tahu aku suka berganti pacar karena hanya ingin membuat kau cemburu, tapi rasa nya aku sudah putus asa. Dan menemukan kau berkerja d café ini. Han Eun-Mi saranghae!. Akhir nya, lelaki itu sudah menyelesai kan kata-kata nya, mulut nya yang berbusa tapi lega sudah jujur dengan perempuan itu.
           

                                                                   ------------


   Kata-kata itu seolah membuat perempuan itu merasa senang, selama penantian nya yang lama terjawab juga, perempuan itu sangat senang, dia mengingat siapa dan nama nya. Perasaan bahagia menyelimuti nya. ‘Han Eun-Mi Saranghae’.

   Ke heningan lagi.
   Mau kah kau menerima ku? Aku mengatakan hal ini sebelum pergi bertshun-tshun nanti, dan tak sanggup meninggal kau lagi. Jadi maaf kalau aku lancang kepada kau. Lelaki itu tampak sedih, terpapar cemburut di wajah nya.

   Perempan itu tetap belum menjawab, ia sangat bingung, kenapa harus situasi ini lagi yang di dapat nya.

                                                                  -----------

   Masih saja bisu. Entah bagaimana perempuan tetap belum membuka mulut nya.

   Maaf kan aku- lelaki itu tiba-tiba berbicara dan seketika diam, telunjuk perempuan itu sekarang tepat di bibir nya.

   Sudah larut malam, hampir saja café tutup.
   Sssstttt…. Kata perempuan itu. Sunbae saranghae. Perempuan itu tersenyum bahagia.
   Kata-kata perempuan itu seolah telah menyuntik bius lelaki itu, sekejap diam lalu memamer kan senyum nya lagi. Tatapan serius sekarang yang ada di wajah nya.

   Aku serius soal pergi itu, aku hanya ada waktu 3 hari di Seoul. Aku mau selama 3 hari penuh itu, kau bersama ku, bisa? Kalau boleh jujur, aku tak sanggup tinggalin Seoul dan kau. Dia menggenggam erat tangan perempuan itu, seperti ia tak mau kehilangan balon yang terakhir nya.

   Untuk berapa tahun? Aku yang selalu menunggu untuk kau ajak bicara saja masih kuat menunggu, kalau untuk kau pergi, mengapa aku tak bisa?  Perempuan itu berbohong dengan kata-kata nya barusan.
   Untuk 3 atau 4 tahun. Menurut ku itu waktu yang cukup lama, tapi tugas ini menyangkut hidup ku. Apa kau ikut saja dengan ku? Lelaki itu tampak serius.

   Aku ada tugas untuk tetap menjaga café ini, café ini milik keluarga ku, Sunbae kau pergi saja. Jangan khawatir aku tetap di Seoul, menunggu Sunbae sampai kembali lagi. Perempuan itu mulai meneteskan air mata nya, walau ia sudah mencoba tak menangis lagi, tapi tetap tak bisa.
   Perempuan itu tak bisa menutupi bertapa sedih nya, lelaki itu memeluk nya erat. Hari itu semua menjadi sunyi dan penuh kesedihan.

  Han Eun-Mi maaf, Han Eun-mi saranghae.


                                                                    ----------

Lanjutan: Penantian lama. :)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar