Sweet conversation….
Lelaki itu
menepati janji nya, dia datang dan duduk di lantai dua café, yang kebetulan di
lantai dua sangat sepi, dan hanya beberapa.
Lena Onni melihat nya, dan segera menelpon
perempuan itu untuk segera datang.
Tak lama
perempuan itu muncul di mulut pintu, dia tergesa-gesa mencoba cari sosok lelaki
itu. Untung nya, Lena Onni cepat
menunjuk ke arah nya, perempuan itu langsung menaiki anak tangga.
-------------
Lelaki itu
sangat tertegun melihat perempuan itu sudah ada di samping nya.
Senyum
Lelaki itu sangat tenang, tapi tak lama senyum nya mulai menipis menjadi lebih
serius.
Annyeong haseyo, maaf terlambat kata
perempuan itu tergesa-gesa.
Ah, tidak apa-apa, baru beberapa menit saja,
duduk. Lelaki itu menepuk sofa yang ada di sebelah nya.
Dan
perempuan itu sontak duduk, dia tidak tahu bagaimana cara nya memulai
pembicaraan dengan lelaki itu, perempuan itu terlihat gugup.
Kau, mau pesan apa? Biar aku yang
mentraktir. Lelaki itu menawar kan. Tetapi ia tahu,
kalau perempuan itu berkerja di café ini.
Hmm, orange juice saja. Lelaki itu
memanggil pelayan.
------------
Ke heningan
melanda suasana itu, samapi pelayan mengantar kan pesanan mereka pun, tetap
saja diam.
Lelaki itu
tampak bingung, dia harus memulai nya dari mana, kalau saja ia tak segugup ini,
mungkin dia bisa memulai nya. Tapi lelaki itu tampak gelisah, dan ia merasa
harus membuka mulut nya mau tak mau.
Hm, jujur saja, aku bingung mau bicara apa. Kata
lelaki itu jujur dengan malu.
Perempuan
itu tertawa atas pengakuan lelaki itu, tak di sangka ia tak bisa memulai nya,
padahal ia banyak dekat dengan perempuan lain.
Sudah lah jangan tertawa lagi. Dengan
muka polos nya. Oh ya, kau adik kelas ku
di kampus kan? Soal nya aku pernah melihat kau dengan dosen ku.
Iya Sunbae. Ngomong-ngomong, ada hal apa meminta
ku untuk menemani Sunbae berbicara? Ada hal penting? Dengan agak hati-hati perempuan itu menanya
kan.
Sebenar nya bukan hal penting, tapi menurut
saya penting, tapi kau harus mendengar kan nya. Lelaki itu dengan antusias
nya.
Kata-kata dia
membuat perempuan itu di penuhi tanya, apa yang sebenar nya hal penting itu?
Aku tahu, kau adik kelas ku juga di SMP.
Jadi…. Lelaki iu berhenti berbicara, seperti menerawang, apa yang selanjut
nya ia akan kata kan lagi.
Jadi……Aku mengukai kau dari SMP, Aku sebenar
nya ingin satu SMA dengan kau, tapi hal lain menghalangi ku hal buruk, sampai
akhir nya aku bertemu kau di kampus ini, aku tahu aku suka berganti pacar
karena hanya ingin membuat kau cemburu, tapi rasa nya aku sudah putus asa. Dan
menemukan kau berkerja d café ini. Han Eun-Mi saranghae!. Akhir nya, lelaki
itu sudah menyelesai kan kata-kata nya, mulut nya yang berbusa tapi lega sudah
jujur dengan perempuan itu.
------------
Kata-kata itu
seolah membuat perempuan itu merasa senang, selama penantian nya yang lama
terjawab juga, perempuan itu sangat senang, dia mengingat siapa dan nama nya.
Perasaan bahagia menyelimuti nya. ‘Han
Eun-Mi Saranghae’.
Ke heningan
lagi.
Mau kah kau menerima ku? Aku mengatakan hal
ini sebelum pergi bertshun-tshun nanti, dan tak sanggup meninggal kau lagi.
Jadi maaf kalau aku lancang kepada kau. Lelaki itu tampak sedih, terpapar
cemburut di wajah nya.
Perempan itu
tetap belum menjawab, ia sangat bingung, kenapa harus situasi ini lagi yang di
dapat nya.
-----------
Masih saja
bisu. Entah bagaimana perempuan tetap belum membuka mulut nya.
Maaf kan aku- lelaki itu tiba-tiba berbicara
dan seketika diam, telunjuk perempuan itu sekarang tepat di bibir nya.
Sudah larut
malam, hampir saja café tutup.
Sssstttt…. Kata perempuan itu. Sunbae saranghae. Perempuan itu
tersenyum bahagia.
Kata-kata perempuan itu
seolah telah menyuntik bius lelaki itu, sekejap diam lalu memamer kan senyum
nya lagi. Tatapan serius sekarang yang ada di wajah nya.
Aku serius soal pergi itu, aku hanya ada
waktu 3 hari di Seoul. Aku mau selama 3 hari penuh itu, kau bersama ku, bisa?
Kalau boleh jujur, aku tak sanggup tinggalin Seoul dan kau. Dia menggenggam
erat tangan perempuan itu, seperti ia tak mau kehilangan balon yang terakhir
nya.
Untuk berapa tahun? Aku yang selalu menunggu
untuk kau ajak bicara saja masih kuat menunggu, kalau untuk kau pergi, mengapa
aku tak bisa? Perempuan itu
berbohong dengan kata-kata nya barusan.
Untuk 3 atau 4 tahun. Menurut ku itu waktu
yang cukup lama, tapi tugas ini menyangkut hidup ku. Apa kau ikut saja dengan
ku? Lelaki itu tampak serius.
Aku ada tugas untuk tetap menjaga café ini, café
ini milik keluarga ku, Sunbae kau pergi saja. Jangan khawatir aku tetap di
Seoul, menunggu Sunbae sampai kembali lagi. Perempuan itu mulai meneteskan
air mata nya, walau ia sudah mencoba tak menangis lagi, tapi tetap tak bisa.
Perempuan
itu tak bisa menutupi bertapa sedih nya, lelaki itu memeluk nya erat. Hari itu
semua menjadi sunyi dan penuh kesedihan.
Han Eun-Mi maaf, Han Eun-mi saranghae.
----------
Lanjutan: Penantian lama. :)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar